Semarang - ISEI Komisariat Toraja, bekerja sama dengan Laboratorium Fakultas Ekonomi (FE) UKI Toraja dan Asosiasi Riset Ilmu Manajemen & Bisnis serta Asosiasi Pengelola Jurnal Indonesia, menggelar Webinar Nasional & Call Paper dengan tema “Evolusi Regulasi Keuangan: Mengelola Pasar Modal dan Pasar Uang di Industri Era 5.0” pada hari Selasa, 15 September 2024. Acara ini menghadirkan berbagai narasumber ahli dari sektor keuangan dan akademisi untuk membahas perkembangan regulasi keuangan di Indonesia dalam menghadapi tantangan dan peluang di era Industri 5.0.
Webinar ini dibuka oleh Dr. Adriana Madya Marampa, S.E., M.M., CHRA, selaku Ketua ISEI Komisariat Toraja. Dalam pidatonya, Dr. Adriana menekankan pentingnya pemahaman dan adaptasi terhadap evolusi regulasi keuangan untuk mendukung stabilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional. Beliau juga menyampaikan harapan agar melalui acara ini, dapat tercipta wawasan baru yang bermanfaat bagi para praktisi, akademisi, dan mahasiswa dalam memahami dinamika pasar modal dan pasar uang di era digital yang semakin kompleks.
Keynote speaker sekaligus pembicara pertama, Dyan Ristiawan, Asisten Direktur / Pengawas Senior LJK 2 OJK Sulsel Sulbar, membahas peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam mengawasi dan mengatur pasar keuangan di era industri 5.0. Beliau menekankan bahwa peran OJK kini tidak hanya sebatas pengawasan konvensional, tetapi juga harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi seperti big data, artificial intelligence, dan blockchain. "OJK harus menjadi fasilitator dan regulator yang inovatif, menjaga keseimbangan antara perlindungan konsumen dan inovasi digital di sektor keuangan," ujar Dyan Ristiawan.
Pembicara kedua, Fahmin Amirullah, Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Sulawesi Selatan, memaparkan transformasi digital pasar modal di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa BEI telah melakukan berbagai inovasi untuk meningkatkan aksesibilitas dan inklusi keuangan melalui digitalisasi. Beberapa inisiatif seperti online trading, aplikasi edukasi investor, serta layanan digitalisasi pencatatan saham menjadi bagian dari strategi BEI dalam merespons tuntutan era industri 5.0. “Transformasi digital ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak investor muda dan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pasar modal,” kata Fahmin.
Ibrahim Sakti, Head of Investment Specialist di Bank BNI Sekuritas, membawakan topik terkait layanan investasi BNI Emerald yang dirancang khusus untuk PT Pertamina Persero. Ia menjelaskan bahwa BNI Emerald memberikan solusi investasi yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, termasuk manajemen portofolio yang berfokus pada pertumbuhan jangka panjang dan pengelolaan risiko yang optimal. “Layanan ini adalah bagian dari upaya kami untuk mendukung pertumbuhan dan stabilitas keuangan perusahaan besar di Indonesia, khususnya di sektor energi seperti Pertamina,” ujarnya.
Dr. Adya Utami Syukri, SE., M.Si, pengurus ISEI Cabang Makassar, dalam sesi keempat memaparkan pentingnya investasi sebagai pondasi bagi pertumbuhan ekonomi daerah yang berkelanjutan. Beliau menggarisbawahi bahwa kebijakan investasi harus diarahkan untuk memperkuat infrastruktur ekonomi lokal dan mendukung sektor-sektor strategis yang dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat. “Pemerintah daerah perlu mengembangkan kerangka regulasi yang mendukung iklim investasi serta memperkuat sinergi antara pemerintah, investor, dan masyarakat,” ungkap Dr. Adya.
Pembicara terakhir, Dr. Dede Hertiana, S.E., M.M. dari Universitas Widyatama Bandung, mengupas tentang struktur pasar modal di Indonesia. Dalam paparannya, Dr. Dede menjelaskan bahwa pasar modal Indonesia telah mengalami perubahan signifikan dari segi regulasi dan struktur sejak era reformasi. Ia juga membahas tantangan yang dihadapi, seperti integrasi dengan pasar global, perlindungan investor, serta adaptasi terhadap teknologi baru. “Pasar modal yang sehat dan terstruktur dengan baik merupakan kunci untuk menarik investasi asing dan memperkuat stabilitas ekonomi nasional,” tegasnya.
Acara ini dipandu oleh Grace Mengga, S.E., M.M., dosen FE UKI Toraja sekaligus Pengurus ISEI Komisariat Toraja, yang bertindak sebagai moderator. Sedangkan tugas pembawa acara dipegang oleh Dr. M. Neneng Sofiyanti, S.E., M.M., dosen Universitas Singaperbangsa Karawang, yang memandu jalannya webinar dengan penuh profesionalisme dan semangat.
Acara ini diakhiri dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang interaktif, dimana para peserta dapat berdialog langsung dengan para pembicara untuk mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang topik-topik yang telah dipaparkan. Webinar ini berhasil memberikan wawasan yang komprehensif tentang evolusi regulasi keuangan dan pentingnya adaptasi digital di era industri 5.0 bagi pengelolaan pasar modal dan pasar uang di Indonesia.