SEMINAR NASIONAL: EFISIENSI KURIKULUM PENDIDIKAN DI INDONESIA DALAM MENJAMIN INTELEKTUALITAS PELAJAR DI DUNIA KERJA

#
Artikel

SEMINAR NASIONAL: EFISIENSI KURIKULUM PENDIDIKAN DI INDONESIA DALAM MENJAMIN INTELEKTUALITAS PELAJAR DI DUNIA KERJA

Semarang - Pada hari Senin, 9 September 2024, sebuah seminar nasional dengan tema "Efisiensi Kurikulum Pendidikan di Indonesia dalam Menjamin Intelektualitas Pelajar di Dunia Kerja" diselenggarakan melalui platform ZOOM. Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara Asosiasi Riset Pendidikan Indonesia (ARIPI) dan berbagai perguruan tinggi di Indonesia, dengan tujuan untuk mengevaluasi dan mengembangkan kurikulum pendidikan nasional agar lebih relevan dalam menjamin kesiapan pelajar menghadapi dunia kerja.

Seminar dibuka oleh Alfina Wildatul Fitriyah, S.Pd., M.Pd., yang menyampaikan pidato mengenai pentingnya reformasi kurikulum pendidikan di Indonesia. Ia menyoroti tantangan yang dihadapi dalam dunia pendidikan modern, di mana kurikulum harus mampu membekali siswa dengan keterampilan intelektual dan teknis yang diperlukan untuk bersaing di pasar kerja global. Ia juga menekankan bahwa efisiensi kurikulum adalah kunci dalam membangun bangsa yang intelektual dan kompetitif.

Sebagai keynote speaker, Anas Romzy Hibrida, S.Sos., MM., CPHRM dari Universitas Negeri Manado memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana sistem pendidikan harus beradaptasi dengan tuntutan dunia kerja yang terus berkembang. Dalam presentasinya, ia menyoroti pentingnya mempersiapkan generasi muda dengan keterampilan kerja yang relevan, melalui penguatan kurikulum dan standar pendidikan nasional.

Pembicara pertama, Primadi Candra Susanto, S.E., M.M.Tr., CHRP, CPC dari ITL Trisakti dan Dinasti Publisher, memaparkan topik mengenai pentingnya Kompetensi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Ia menjelaskan bahwa SKKNI merupakan alat penting yang dapat digunakan untuk mengarahkan pelajar agar memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Dengan standar ini, para pelajar tidak hanya memiliki pengetahuan akademis, tetapi juga keterampilan praktis yang diakui secara nasional.

Pembicara kedua, Dr. Supadi, M.Pi., M.Pd., S.Pd dari Universitas Indraprasta PGRI Jakarta membahas tentang peran Kurikulum Merdeka Belajar dalam menghasilkan lulusan yang siap bersaing di pasar kerja global. Ia menggarisbawahi bahwa kurikulum ini dirancang untuk memberikan kebebasan lebih kepada siswa dalam menentukan jalur pendidikan yang sesuai dengan minat dan bakat mereka, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesiapan mereka dalam memasuki dunia kerja.

Pembicara ketiga, Ismail Suardi Wekke, Ph.D., dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong, Papua Barat Daya, mengajukan pertanyaan penting tentang Kurikulum Merdeka: Apakah kurikulum ini bertujuan untuk menghasilkan sarjana yang tercerahkan atau hanya sarjana yang siap bekerja? Dalam diskusinya, ia menyoroti keseimbangan antara pendidikan intelektual dan teknis, dan pentingnya tetap menjaga fokus pada penciptaan individu yang berpikiran kritis sambil memenuhi tuntutan dunia kerja.

Pembicara Keempat, Dr. Kardina Engelina Siregar, M.Pd., dari Sekolah Tinggi Agama Islam Imam Asy Syafii Pekanbaru (STAI IMSYA Pekanbaru), menyoroti efisiensi kurikulum di perguruan tinggi Islam. Ia menyampaikan hasil tinjauan literatur yang membahas bagaimana kurikulum di perguruan tinggi Islam dapat ditingkatkan untuk memastikan kompetensi intelektual dan kesiapan kerja para lulusannya. Dengan pendidikan agama yang dikelola secara efisien, perguruan tinggi Islam diharapkan dapat berkontribusi lebih besar dalam mencetak lulusan yang tidak hanya berpengetahuan, tetapi juga siap bersaing di dunia kerja.

Acara ini ditutup dengan seruan kepada seluruh anggota ARIPI untuk berpartisipasi aktif dalam mendukung pengembangan kurikulum yang lebih efisien dan relevan dengan dunia kerja. Dalam era globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat, penting bagi para pendidik dan institusi untuk berkolaborasi dalam menciptakan kurikulum yang dapat mempersiapkan pelajar menghadapi tantangan masa depan.

Seminar nasional ini berhasil menyoroti berbagai aspek penting dari kurikulum pendidikan di Indonesia, terutama dalam hal efisiensi dan relevansinya dalam menyiapkan pelajar untuk dunia kerja. Dengan kolaborasi antara ARIPI dan perguruan tinggi, diharapkan akan ada perubahan positif yang dapat memperkuat intelektualitas dan kompetensi pelajar Indonesia, sehingga mereka dapat bersaing di pasar kerja global.

ADMNILAM - 2024-09-09 14:54:53