Semarang - Pada Sabtu, 11 Mei, SEMINAR NASIONAL RISET ILMU KESEHATAN TAHUN 2024 (SEMRIK 2024) telah sukses diselenggarakan secara online melalui ZOOM dengan antusiasme yang tinggi. Seminar ini mengusung tema besar "Inovasi dan Kolaborasi untuk Meningkatkan Kesehatan Nasional di Era Industri 5.0", di mana para ahli dari berbagai bidang kesehatan berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk mendukung kemajuan kesehatan di Indonesia.
Acara dibuka dengan pidato inspiratif dari Windadari Murni Hartini, SKM., MPH, yang menekankan pentingnya penelitian dan inovasi dalam bidang kesehatan. Ia mendorong peserta untuk lebih aktif dalam melakukan penelitian yang dapat memberikan dampak nyata bagi kesehatan masyarakat Indonesia. Windadari juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas disiplin ilmu dan institusi dalam menghadapi tantangan kesehatan di era industri 5.0.
Keynote speaker, Frans Judea Samosir, S.Psi., MPH, memberikan presentasi mendalam tentang "Peran Psikologi Kesehatan dalam Era Industri 5.0". Ia menjelaskan bagaimana perubahan industri dan teknologi dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik masyarakat. Frans juga menekankan pentingnya adaptasi terhadap perubahan ini, baik dari segi kebijakan kesehatan maupun pendekatan individu dalam menjaga kesejahteraan.
Pembicara pertama, Dr. A’im Matun Nadhiroh, membahas peningkatan penyakit tidak menular (Non-communicable Disease/NCD) seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung di era industri 5.0. Ia mengaitkan hal ini dengan perubahan gaya hidup yang tidak sehat, termasuk pola makan yang tidak seimbang dan kurangnya aktivitas fisik. Ia mengajak peserta untuk lebih sadar akan pentingnya pencegahan NCD melalui gaya hidup yang lebih sehat.
Pembicara kedua, Nadya Puspita Adriana, menyoroti pentingnya deteksi dini gangguan kesehatan mental, yang sering kali terlambat ditangani karena stigma atau kurangnya pengetahuan. Nadya memberikan wawasan tentang gejala awal yang harus diperhatikan dan bagaimana intervensi dini dapat mencegah kondisi yang lebih parah. Ia juga menekankan pentingnya dukungan keluarga dan lingkungan dalam mendukung individu yang mengalami masalah kesehatan mental.
Pembicara ketiga, Ns. Ni Made Sri Muryani, membahas peran aktif keluarga dan masyarakat dalam mendukung kesehatan jiwa anggota komunitas. Ia menekankan bahwa upaya kesehatan jiwa bukan hanya tanggung jawab tenaga kesehatan, tetapi juga tanggung jawab bersama. Peran keluarga sebagai garda terdepan dalam mengenali tanda-tanda gangguan kesehatan jiwa dan dukungan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang kondusif sangat penting untuk kemajuan kesehatan jiwa di Indonesia.
Acara SEMRIK 2024 ditutup dengan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana peserta dapat berinteraksi langsung dengan para pembicara. Antusiasme peserta menunjukkan tingginya minat dan kesadaran akan pentingnya inovasi dalam bidang kesehatan. Dalam penutupan acara, Windadari Murni Hartini, SKM., MPH, mengungkapkan harapannya agar hasil seminar ini dapat diterapkan dalam kebijakan dan praktik kesehatan di Indonesia. Ia juga berharap SEMRIK 2024 dapat menginspirasi penelitian kesehatan di masa depan, yang dapat memberikan kontribusi nyata bagi kesehatan masyarakat.
Dengan berakhirnya SEMRIK 2024, diharapkan peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam pekerjaan dan kehidupan sehari-hari mereka, demi tercapainya Indonesia yang lebih sehat dan sejahtera.